PENTINGNYA MANAJEMEN BROODING DALAM BETERNAK AYAM

Istilah manajemen brooding mungkin lebih akrab dengan peternakan ayam broiler atau peternakan ayam berskala besar. Namun sesungguhnya manajemen brooding tetap penting dan diperlukan bagi peternak ayam kampung, ayam kampung atau peternakan ayam skala rumah tangga. Meski istilah ini tidak begitu penting, namun prinsip-prinsipnya patut dijadikan rujukan dalam ternak ayam kampung dan pelung. Fase brooding merupakan masa anak ayam masih membutuhkan indukan atau penghangat buatan. Biasanya masa brooding adalah masa di saat anak ayam berusia 1 sampai dengan dua minggu. Pada usia tersebut anak ayam belum memiliki kemampuan untuk melindungi diri dari suhu lingkungan, sehingga perlu dibantu induk atau pemanas buatan.

Tujuan Brooding Pada Ternak Ayam

Setelah anak ayam bisa menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan bersamaan dengan tumbuhnya bulu-bulu ayam, maka pemanas buatan bisa dihilangkan. Masa brooding merupakan salah satu periode kehidupan ayam dan menjadi pondasi awal bagi kehidupan maupun produktivitas ayam pada fase berikutnya. Keberhasilan pada fase brooding ini akan diikuti oleh fase berikutnya sehingga memudahkan peternak untuk memperoleh keuntungan yang optimal. Sebaliknya, kegagalan pada fase brooding akan menyebabkan kegagalan fase berikutnya sehingga menyebabkan produktivitasnya turun, hal ini karena potensi genetik ayam tidak dapat muncul secara optimal

Tujuan dari brooding adalah untuk menyediakan lingkungan yang nyaman dan sehat secara efisien dan ekonomis bagi anak ayam dan untuk menunjang pertumbuhan secara optimal. Pada masa itu merupakan masa yang paling menentukan, karena akan berpengaruh terhadap pertumbuhan masa selanjutnya. Pada saat anak ayam berumur 0 sampai 14 hari, akan terjadi perbanyakan sel atau “hyperplasia”. Perbanyakan sel ini meliputi perkembangan saluran pen- cernaan, perkembangan saluran pernapasan dan perkembangan sistem kekebalan.

Yang Terjadi Pada Masa Brooding

Pada masa brooding ini pada dasarnya sedang terjadi perkembangan yang sangat pesat dari berbagai organ tubuh ayam, sehingga masa ini penting sekali untuk diperhatikan. Masa brooding merupakan peralihan pada ayam dari ketergantungan pada indukan hingga bisa hidup mandiiri. Beberapa perkembangan yang terjadi pada ayam pada masa brooding ini antara lain:
1. Kekebalan Tubuh Ayam
Pada periode ini terjadi peralihan antara kekebalan pasif (kekebalan yang diturunkan dari induk/ antibodi maternal) ke kekebalan aktif (milik anak ayam). Kekebalan pasif berasal dari penyerapan kantung kuning telur selama periode pengeraman dan beberapa hari setelah menetas. Kekebalan pasif ini cukup efektif untuk mencegah infeksi pada anak ayam, namun jangka waktunya pendek dan tingkat protektivitasnya akan terus menurun sejalan dengan waktu (menjadi tidak protektif,red). Oleh karena itu, dibutuhkan kekebalan pengganti yaitu kekebalan aktif.

Tergertaknya kekebalan aktif dalam tubuh ayam juga berkaitan dengan perkembangan optimal dari organ-organ kekebalan tubuh ayam seperti limpa, thymus, bursa Fabricius, peyer patches dan sebagainya. Umur satu minggu, perkembangan organ limfoid sudah mencapai 70%. Namun perlu diingat, bila berat badan ayam tidak mencapai standar maka perkembangan organ limfoid pun terganggu (begitu juga dengan kekebalan ayam).
Keterkaitan antara penggertakan kekebalan aktif dan perkembangan organ kekebalan mendasari diperlukannya tindakan vaksinasi sebagai tindakan yang efektif menggertak kekebalan aktif. Stimulus vaksin akan merangsang pematangan sel-sel pertahanan tubuh milik anak ayam (yang sedang berkembang pesat pada umur tersebut,red) sehingga merangsang terbentuknya kekebalan aktif baik lokal (di mukosa saluran pernapasan) ataupun seluruh tubuh.
Atas dasar itu, beberapa vaksinasi dilakukan pada masa ini misalnya ND (4 hari), IB (4 hari), Gumboro (7 atau 14 hari) serta AI (10 hari). Diharapkan ketika antibodi maternal sudah tidak protektif, antibodi aktif hasil gertakan vaksinasi ini sudah mampu melindungi ayam dari infeksi lapang.
2. Perubahan Sistem Pencernakan Ayam
Perkembangan pesat juga ditunjukkan oleh organ pencernaan misalnya lambung, tembolok, usus, hati, pankreas dan sebagainya baik dalam ukuran maupun panjangnya. Untuk vili usus, perkembangan yang baik ditunjukkan dengan ukuran vili yang panjang, besar, jumlah banyak dan seragam. Vili yang seperti itu akan membantu efisiensi ransum. Seperti diketahui bahwa efisiensi ransum paling baik terjadi pada fase ini.

3. Perubahan Kerangka Tubuh
Seiring dengan bertambahnya umur, terjadi pertambahan massa, tebal dan panjang tulang. Pembentukan kerangka tubuh yang optimal akan mampu menopang perkembangan organ lain. Selain itu juga menekan terjadinya afkir ayam karena patah tulang dan kelumpuhan.

4. Thermoregulasi (pengaturan suhu tubuh)
Ayam tidak memiliki kemampuan untuk mengatur suhu tubuhnya selama 5 hari pertama dan belum secara optimal mampu mengatur suhu sendiri hingga umur 2 minggu. Atas dasar itu kelangsungan hidup anak ayam pada periode ini mutlak tergantung dari bagaimana peternak mampu menyediakan suhu yang nyaman untuk anak ayam.

5. Perkembangan bulu
Bagi anak ayam, bulu berperan menjaga kehangatan. Ketersediaan asam amino akan membantu pertumbuhan bulu ayam sehingga lebih cepat melindungi ayam dari cekaman suhu dan angin.

Manajemen Brooding memiliki peranan yang sangat prmting untuk mendukung perubahan dan perkembangan hal di atas. Untuk mengevaluasi keberhasilam Manajemen brooding dilakukan dengan melakukan penimbangan berat badan saat anak ayam berusia 7 hari. Manajemen brooding dikatakan berhasil jika bobot anak ayam pada usia 7 hari paling tidak sudah 4 kali dari bobot saat DOC.

Sumber:
1. http://info.medion.co.id/index.php/artikel/broiler/tata-laksana/manajemen-brooding
2. http://vedca.siap.web.id/2012/03/22/manajemen-brooding-pada-ayam-broiler-oleh-ir-zumrotun-mp-widyaiswara-pppptk-pertanian/

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *