PERBANDINGAN GIZI AYAM KAMPUNG DAN AYAM BROILER

Banyak orang yang berpendapat bahwa ayam kampung memiliki rasa, tekstur dan kandungan gizi yang lebih baik daripada ayam broiler ; itulah sebabnya ayam kampung tetap mendapat tempat di hati banyak penikmat kuliner dan para juru masak serta pemilik restoran di Indonesia walaupun harga jualnya lebih mahal daripada ayam pedaging. Kandungan gizi dari ayam kampung yang digadang-gadang sebagai jauh lebih tinggi dari ayam pedaging pun dijadikan alasan bagi para penggemar makanan sehat untuk mendorong orang agar mengganti konsumsi daging ayam mereka yang biasa dengan ayam kampung saja. Akan tetapi, sementara dari segi rasa ayam broiler bisa jadi kalah, perbedaan kandungan gizi antara ayam kampung dan ayam pedaging sendiri sebenarnya tidak sedrastis yang sering disebut orang-orang. Kandungan gizi ayam kampung secara umum hampir sama dengan ayam pedaging, kecuali dengan beberapa perbedaan.

 

Mari kita lihat protein terlebih dahulu, yang merupakan komponen penting dalam daging ayam. Daging ayam kampung dan ayam broiler sama-sama memiliki kandungan protein yang tinggi, namun kadar kandungan protein ini sama saja antara daging ayam kampung dan daging ayam pedaging. Daftar Komposisi Bahan Makanan resmi di Indonesia mencatat kandungan protein ayam kampung per 100 gram adalah 37 gram (dari jenis ayam kampung Pasundan) sementara untuk ayam pedaging kandungan proteinnya adalah 37 gram (dari jenis ayam broiler Pioner). Akan tetapi, sementara kandungan protein kedua jenis ayam ini sama persis, untuk kandungan lemak justru sangat berbeda jauh. Ayam broiler memiliki kandungan lemak 14,7 gram per 100 gram daging sementara ayam kampung hanya 7 gram. Dengan kata lain, jika menurut anda ayam kampung lebih sehat daripada ayam broiler, hal itu benar dari segi jumlah lemak yang terkandung; ayam pedaging memiliki kadar lemak lebih tinggi daripada ayam kampung, terutama di bagian bawah kulitnya.

 

Kecemasan lain yang menghinggapi banyak orang Indonesia dalam soal memilih antara ayam kampung dan ayam broiler adalah soal suntikan hormon yang katanya banyak diberikan pada ayam broiler. Walaupun benar bahwa beberapa peternak di berbagai negara terkadang memberikan suntikan hormon pertumbuhan pada ayam broiler, hal tersebut sudah dilarang di Indonesia secara resmi berdasarkan Surat Edaran Direktur Kesehatan Hewan no. 329/XII/4-1 tahun 1983. Jadi, di Indonesia, kecemasan mengenai adanya suntikan hormon pertumbuhan pada ayam pedaging tidak berdasar. Dengan demikian, anda bisa memilih antara memakan ayam pedaging atau ayam kampung sesuka hati karena kandungan gizi ayam kampung dan ayam pedaging tidak jauh berbeda. Akan tetapi, jika anda mengincar pilihan yang lebih rendah lemak, lebih gurih dan kenyal, anda bisa memilih ayam kampung.

 

 

 

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *